Belief…

Menurut kamus.net, ‘belief’ artinya kepercayaan. Bagi gw, belief artinya iman. Yah, sama aja sih. Belakangan ini gw sering merenung soal belief itu sendiri, gan. Ada sebabnya lah tentu, gw beberapa kali dihadapkan sama persoalan perbedaan kepercayaan. (udah kebayang kan gw mau ngomongin apa? ato belum? 😀 continue reading yah..)

Well, kepercayaan alias iman, itu kan sesuatu yang mendasar banget. Sebage warga negara Indon-esia, kita pastinya punya kepercayaan masing-masing. Kayak waktu jaman SD, “berdoa menurut kepercayaan masing-masing, berdoa mulai!”

Yeah, dulu sih gw gak pernah masalah sama perbedaan kepercayaan. Asal kita saling menghormati, toleransi, dan rukuntetangga, nggak akan ada masalah, deh. Begitu kata Buku PPKn. Tapi sekarang, semakin dewasa, apalagi pas kuliah ini, gw jadi semakin sadar, bahwa perbedaan kepercayaan tuh jadi “matters now”. Maksudnya, sekarang jadi sesuatu yang juga harus kita perhatiin.

Dari artis sampe tetangga gw, gw melihat mereka-mereka yang berbeda kepercayaan, tapi mereka disatukan oleh cinta. CINTA. Satu kata lima nada itu kuat banget ya powernya. Berapa horsepower ya? Sampe-sampe bisa menyatukan yang namanya perbedaan, sekalipun perbedaan itu yang sangat mendasar. Eh, sebenernya omongan gw ke mana sih? Oke, apa yang pengen gw tunjukkin adalah, saat perbedaan kepercayaan itu menjadi masalah dalam kehidupan kita. Apa misalnya? Balik lagi, ke cinta. 😀

Cinta bisa nyatuin perbedaan, tapi cinta juga bisa dipisahin sama perbedaan. (asli deh, kok gw malah jadi berpuitis begini ah!) Well, juragan-juragan sekalian, beberapa temen gw mengalami hal di atas, perbedaan kepercayaan. Mereka pasangan (ya iyalah), tapi berbeda dalam hal belief itu tadi. Gw yakin mereka berdua udah sepenuh hati bertoleransi akan kepercayaan masing-masing, tapi yang jadi masalah adalah orang tua. Yeah, sedikit inpo nih, gw pernah baca di kaskus soal perbedaan kepercayaan dalam urusan cinta. Ada yang ngepost kayak gini: (mana ya linknya ko ga ada?)

Eh?! Melanggar hak cipta gak tuh? Didapet dari link ini: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2039100 (setelah buka history akhirnya ketemu juga, hufft!). Itu ceritanya si TS (Thread Starter) putus sama pacarnya lantaran…. yah balik lagi lagi lah, perbedaan kepercayaan. Serius gw ngga maksud apa-apa dengan post kali ini, just sharing, okay? 🙂 Ternyata kepercayaan itu berdasarkan orang tua ya? Kalo orang tua kita muslim, ya kita muslim. Kalo non-muslim, ya akan jadi non-muslim. Kepercayaan itu bagaikan ROM, yang udah permanen dan gak bisa diubah-ubah (ato sulit diubah sih lebih tepatnya). Well, gw mau cerita aja lho ini maksudnya…. dan gw menemukan sebuah lagu yang cocok dengan masalah perbedaan kepercayaan kali ini. Dan akan membuat post ini semakin panjang! YEAH!

“Belief” by John Mayer

(Betul, emang ini yang menginspiracy gw untuk ngepost tentang perbedaan kepercayaan)

Is there anyone who
Ever remembers changing their mind from
The paint on a sign?
Is there anyone who really recalls
Ever breaking rank at all
For something someone yelled real loud one time

(Di bait ini, John Mayer pengen bilang, adakah orang yang ingat untuk mengubah pikiran mereka yang udah ibarat lukisan permanen? Atau, adakah orang yang bener-bener berani berontak untuk sesuatu yang mereka teriakkan dengan keras? Kepercayaan maksudnya, ibarat sebuah lukisan. Gak bisa kita hapus, itu permanen.)

Everyone believes
In how they think it ought to be
Everyone believes
And they’re not going easily

(Menurut gw sih, di bait yang ini John Mayer pengen ngasih tau kalo semua orang percaya sama keyakinan masing-masing, mereka yakin bagaimana hidup itu dijalani dari kepercayaan mereka. Meskipun begitu, kadang keyakinan itu gak selalu membuat hidup itu mudah.)

Belief is a beautiful armor
But makes for the heaviest sword
Like punching under water
You never can hit who you’re trying for

(Gw paling suka bait yang ini, kepercayaan itu memang ‘armor’ yang sangat indah, tapi juga bisa jadi pedang yang sangat tajem. Ibarat meninju permukaan air, kita gak akan pernah memukul apa yang sedang coba kita pukul. See? Keyakinan memang membuat hidup kita terarah, gan. But, bisa jadi masalah kalo dihadapkan sama ‘perbedaan’ di mana perbedaan tersebut meminta untuk disatukan.)

Some need the exhibition
And some have to know they tried
It’s the chemical weapon
For the war that’s raging on inside

(Gw cuma ngerti yang bait ke-3 sama ke-4, setuju banget gw kalo perang jaman sekarang itu banyak yang dilandasi oleh perbedaan kepercayaan. Seolah itulah ‘senjata kimia’ yang menyebabkan perang. Baik perang secara nyata ataupun perang di dalam batin kita sendiri.)

Everyone believes
From emptiness to everything
Everyone believes
And no ones going quietly

(Semua orang memiliki kepercayaan, semua orang percaya, akan ada sebuah ‘sesuatu’ dari sebuah ‘kekosongan’. Dan semoga aja orang-orang yang percaya itu gak cuma diem aja. Duh, gw terjemahin aja ya, gw gak ngerti maksudnya apa! :P)

We’re never gonna win the world
We’re never gonna stop the war
We’re never gonna beat this
If belief is what we’re fighting for

(Nah, ini. Betul, gan. Kita emang gak akan pernah menang, kita gak akan bisa menghentikan perang, dan kita juga gak akan bisa mengalahkan semua ini, kalo kepercayaan-lah yang kita pertarungkan. Maksudnya? Menurut gw sih, ya susah kalo udah sesuatu yang mendasar yang diributin. Lha wong udah susah diubahnya, ibarat tadi, lukisan permanen, gak bisa dihapus. Kalopun dikasih cat putih, pasti ada bekasnya. Begitu juga kepercayaan…)

What puts a hundred thousand children in the sand
Belief can
Belief can
What puts the folded flag inside his mother’s hand
Belief can
Belief can

(Di sini John Mayer bikin lirik dalem banget, gara-gara kepercayaan kah ratusan anak-anak harus terkubur pasir? Atau menelantarkan mereka di gurun pasir? Yah, agak miris kalo lihat foto-foto di negara yang sedang dilanda perang. Eh, bait berikutnya gw kurang mengerti, maaf-maaf, dan gw gak mau sotoy ah.. :P)

Oke deh, gan. Akirnya, gw meringkas solusi perbedaan kepercayaan itu jadi dua solusi khusus, samakan perbedaan itu, atau biarlah kita hidup di jalan yang berbeda.

Kita gak akan bisa jalan berbarengan di jalan yang berbeda.. Akan sulit untuk sampe berbarengan di tujuan yang sama, jika sejak awal jalan yang kita tempuh udah berbeda…

See what I mean? I wish you could… 🙂